1. Air
Pada masa bayi, terutama bayi muda jumlah air yang dianjurkan untuk diberikan sangat penting, dibandingkan dengan bayi yang lebih tua dan golongan umur selanjutnya, karena air merupakan nutrien yang menjadi medium untuk nutrien lainnya. Oleh karena itu masukan dari nutrien tersebut ditentukan kadarnya dalam cairan dan jumlah cairan ( termasuk air ) yang diberikan. Sebaliknya air dapat diberikan tanpa disertai nutrien lainnya. Umumnya dapat dikatakan bahwa kebutuhan air berhubungan erat dengan intake kalori dan berat jenis urin, yang bergantung kepada banyaknya zat yang terlarut di dalam urin tersebut.
Kebutuhan air rata - rata dari bayi.
-------------------------------------------------------
Umur Air/kgbb/hari ( ml )
-------------------------------------------------------
3 hari 80 - 100
10 hari 125 - 150
3 bulan 140 - 160
6 bulan 130 - 155
9 bulan 125 - 145
1 tahun 120 - 135
-------------------------------------------------------
2. Energi
Komisi ahli FAO/WHO dalam tahun 1971 mengemukakan bahwa rekuiremen dari kalori harus disesuaikan dengan berat badan selama masa pertumbuhan.
Kebutuhan energi rata - rata dari bayi.
-------------------------------------------------------
Umur Kebutuhan energi
( kal/kgbb/hari )
---------------------------------
FAO Nelson
-------------------------------------------------------
3 bulan 120
3 - 5 bulan 115
6 - 8 bulan 110
9 - 11 bulan 105
Rata - rata 112 110(100-200)
-------------------------------------------------------
Kebutuhan energi dari anak diatas 1 tahun.
-------------------------------------------------------
Gol. umur Kebutuhan energi
( kal/kgbb/hari )
FAO Nelson
-------------------------------------------------------
Anak
1 112 110
1 - 3 101 100
4 - 6 91 90
7 - 9 78 80
Remaja pria
10 - 12 71 70
13 - 15 57 60
16 - 19 49 50
Remaja wanita
10 - 12 62 70
13 - 15 50 60
16 - 19 43 50
-------------------------------------------------------
Menurut Platt (1961) makanan diukur nilai gizinya dengan Net Dietary protein Calories % atau NDpCals %, maka sesuatu makanan bernilai cukup (adekuat) sebagai berikut :
- Masa bayi = 8,0
- Anak 1 - 3 tahun = 7,8
- Anak 4 -9 tahun = 5,9
- Masa remaja = 8,0
Kelebihan kalori yang tetap setiap hari sebanyak 500 kalori, dapat menyebabkan kenaikan berat badan 500 gram dalam seminggu.
3. Protein
Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Akan tetapi dalam praktek sehari - hari umumnya dapat ditentukan dari asalnya. Protein hewani biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan protein nabati. Protein telur dan protein susu biasanya dipakai sebagai standar untuk nilai gizi protein.
Nilai gizi protein nabati ditentukan oleh asam amino yang kurang ( asam amino pembatas ), misalnya protein kacang - kacangan kekurangan asam amino sulfur mentionin dan sistin sedangkan protein bahan makanan tepung (cereal) kekurangan lisin. Nilai protein dalam makanan orang Indonesia sehari - hari umumnya diperkirakan 60% dari pada gizi protein telur.
Komisi FAO/WHO (1971) tidak lagi menggunakan kebutuhan protein, trtapi menggunakan istilah The safe level of protein intake yaitu jumlah protein yang dianggap diperlukan untuk memenuhi kebutuhan faal dan memelihara kesehatan untuk hampir semua orang dalam golongan umur tertentu. Angka tersebut lebih tinggi dari pada angka rata - rata rekuiremen protein. Untuk masa bayi, komisi FAO/WHO tidak memberikan angka.
4. Lemak
Sampai sekarang lemak masih dianggap tidak perlu terdapat dalam jumlah banyak, kecuali untuk asam lemak esensial ( asam linoleat dan arakidonat )
Untuk masa pertumbuhan yang cepat, lemak dalam makanan mempunyai arti sebagai berikut :
a. Bila lemak kurang dari 20% kalori, maka jumlah protein atau karbohidrat perlu dinaikkan. Dengan demikian mungkin akan mengakibatkan kelebihan beban ginjal dan juga menyebabkan kelebihan kemampuan enzim disakaridase dalam usus, sehingga dapat mengakibatkan diare.
b. Lemak merupakan bahan makanan berkalori banyak yang diperlukan untuk memenuhi rekuiremen kalori bayi dan anak.
c. Lemak mengandung asam lemak esensial. Bila kurang dari 0,1% dapat mengakibatkan gangguan seperti kulit bersisik, rambut mudah rontok, hambatan pertumbuhan. Dianjurkan sekurang - kurangnya 1% dari pada kalori berasal dari asam linoleat.
d. Lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat oleh bayi sekurang - kurangnya sampai 3 bulan.
e. Lemak merupakan zat yang memberikan rasa sedap pada makanan, bahkan juga bagi bayi.
f. Lemak mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak ( vitamin A,D,E, K )
5. Karbohidrat
Rekuiremen karbohidrat belum diketahui dengan pasti. Bayi yang menyusu pada ibunya mendapat 40% kalori dari laktosa. Pada usia yang lebih tua, kalori dan hidrat arang bertambah jika bayi telah diberi makanan lain, terutama yang menandung banyak tepung, seperti misalnya bubur susu, nasi tim.
6. Rekuiremen vitamin dan mineral
Untuk memelihara kesehatan, rekuiremen bayi dan anak menurut Recommended Dietary Allowance for Use in Indonesia yang dikeluarkan Departemen Kesehatan RI pada tahun 1968,dan Nelson (1969) mengemukakan angka U.I untuk semua umur.
Merencanakan pengaturan makan untuk seorang bayi dan anak. Jika kita hendak menentukan makanan yang tepat untuk seorang bayi atau anak, maka perlu dilakukan langkah - langkah sebagai berikut :
1. Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrien dengan menggunakan data tentang kebutuhan nutrien.
2. Menentukan jenis bahan makanan yang dipilih untuk menerjemahkan nutrien yang diperlukan dengan menggunakan daftar komposisi nutrien dari berbagai macam bahan makanan.
3. Menentukan jenis makanan yang diolah sesuai dengan hidangan ( menu ) yang dikehendaki.
4. Menentukan jadwal waktu makan dan menentukan hidangan. Perlu pula ditentukan cara pemberian makan, misalnya dengan cara makan biasa, dengan pipa penduga ( sonde ) dll.
5. Memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan tersebut. Perlu dipertimbangkan kemungkinan faktor kesukaan dan ketidaksukaan terhadap sesuatu makanan. Perhatikan pula bila betul - betul terjadi keadaan anoreksia. Bila tidak terdapat sisa makanan, mungkin makanan yang diberikan jumlahnya kurang atau berarti penentuan rekuiremen terlalu rendah. Kekurangan perlu diperbaiki pada hari berikutnya.
Faktor - faktor yang perlu diperhatikan untuk pengaturan makan yang tepat adalah :
1. Umur.
2. Berat badan.
3. Diagnosis dari penyakit, tahap serta keadaan penyakit.
4. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan.
5. Kebiasaan makan, kesukaan dan ketidak-sukaan, akseptabilitas dari makanan dan toleransi anak terhadap makanan yang diberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar