Menyusukan bayi akan menghasilkan pertumbuhan bayi yang memuaskan bila produksi ASI cukup. Untuk membina dan memelihara kemampuan memproduksi ASI ( laktasi ) diperlukan berbagai upaya antara lain :
1. Memelihara kesehatan ibu baik jasmani maupun mental, pada masa kehamilan dan menyusui.
2. Cukup makanan untuk memenuhi rekuiremen ibu sendiri dan cukup tambahan untuk laktasi, yaitu kira - kira 1200 kalori dan 40 gram protein sehari sebagai tambahan untuk memproduksi 1 liter ASI.
3. Kontinuitas dalam menyusukan sedapat - dapatnya dipertahankan.
4. Menghindarkan pemberian makanan buatan bila tidak benar - benar diperlukan.
5. Menyusukan bayi dengan cara yang baik, yaitu :
a. Sedini mungkin dan sesuai dengan kebutuhan bayi ( on demand ).
b. Posisi menyusukan sedapat - dapatnya dipertahankan.
c. Hendaknya menjauhkan diri dari perasaan kuatir, ketakutan, kegelisahan, dan ketegangan jiwa lainnya, karena hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan produksi ASI.
d. Mencegah terjadinya bendungan ASI dan segera mengatasinya bila terjadi, dengan kompres air panas, pijatan payudara dan kalau perlu diberikan pengobatan.
e. Hendaknya dilakukan persiapan untuk menyusukan bayi sejak masa kehamilan.
f. Bayi dan ibu dirawat bersama dalam satu tempat tidur atau ruangan.
Hal tersebut sangat penting untuk keberhasilan bekerjanya refleks let down pengeluaran ASI dan selanjutnya untuk rangsangan payudara oleh bayi yang menyusu sehingga timbul refleks prolaktin yang sangat penting dalam proses pembentukan ASI. Dengan menyusukan sesuai dengan kebutuhan bayi ( on demand ), pada umumnya jumlah ASI yang dibentuk akan sesuai dengan kebutuhan bayi.
Selama minggu pertama ( 4 sampai 6 hari ), payudara menghasilkan kolostrum, yaitu ASI awal yang menfandung zat - zat kekebalan ( imunoglobulin, komplemen, lisozim, laktoferin, dan sel - sel leukosit ), yang sangat penting untuk melindungi bayi dari infeksi saluran pencernaan.
Kebiasaan memberikan makanan pralakteal misalnya larutan glukosa, madu dan lain - lain harus dihindarkan. Demikian pula kebiasaan nembuang kolostrum sebagaimana terjadi dalam masyarakat tradisional tertentu harus dihindarkan.
Bila ASI cukup bayi tidak perlu diberikan tambahan dengan makanan lain sampai usia 4 bulan atau bahkan 6 bulan. Namun bila ternyata bayi masih menangis saja karena lapar, dapat mulai diberikan makanan tambahan sejak kira - kira umur 2 bulan.
Posted via Blogaway
Tidak ada komentar:
Posting Komentar