Reaksi Anak.
Sebagian dari anak cacat merasa bahwa mereka lain atau inferior dari anak normal. Hal ini terutama terjadi bila anak cacat tersebut diisolasi di rumah dan tidak diberi kesempatan untuk bergaul dengan anak lain. Perasaan terasing ini akan jelas terlihat pada anak yang cacat jasmani seperti buta, tuli, dan sebagainya.
Pemisah anak, terutama bayi dan anak prasekolah dari keluarganya akan merupakan trauma psikologis. Anak cacat dapat menyatakan reaksinya dalam bentuk kebiasaan infantil atau tidak mau / tidak bisa bergaul dengan orang lain. Hal ini dapat terjadi bila anak lama tinggal di rumah sakit atau lembaga pemeliharaan anak cacat. Bentuk reaksi lain adalah bila anak dibuang atau ditolak oleh keluarganya. Dalam hal ini reaksi anak dapat bersifat regresi ke sifat infantil, memisahkan diri atau justru bersift agresif. Reaksi lain ialah ketergantungan terhadap orang lain. Hal ini biasanya terjadi bila keluarga terlalu memanjakan ( overprotected ) dan tidak cukup memberi kesempatan untuk belajar berdiri sendiri. Ketergantungan ini berlanjut bila anak cacat itu tidak dapat mengikuti sekolah atau pendidikan dan latihan lain. Kekurangan pendidikan ini lebih dirasakan lagi setelah dewasa, karena ia tidak diterima dalam berbagai lapangan pekerjaan dan tidak dapat menggunakan berbagai kesempatan yang ada, sebagaimana tampak pada orang lain.
Reaksi Keluarga.
Tidak semua keluarga mencintai, menyayangi, dan dapat memberi bimbingan sebaik - baiknya kepada anaknya yang cacat. Kebutuhan yang utama bagi anak cacat ialah penerimaan baik, cinta, dan dorongan untuk berani dan pertolongan. Keluarga yang mempunyai anak dengan anak cacat bawaan, kadang - kadang merasa takut pada kehamilan berikutnya. Hal ini dapat juga dirasakan sebagai hukuman atau kutukan dari sesuatu kenyataan atau khayalan dari masa lampau. Bentuk reaksi lain adalah kejadian saling menyalahkan antara suami dan istri mengenai penyebab cacat yang terjadi pada anak mereka. Hal ini tentu dapat mengganggu keharmonisan keluarga. Reaksi lain ialah dalam bentuk penolakan terhadap anak cacat sehingga anak akan diisolasi dalam kamar dan tidak diperlihatkan kepada orang lain ( karena malu ) atau dibiarkan terlantar. Di pihak lain ada pula keluarga yang terlalu memanjakan anak cacat ini, sehingga saudara - saudaranya yang lain menjadi terlantar. Ada pula yang menjadikan anak cacat sebagai tontonan untuk menarik belas kasihan.
Jumat, 28 November 2014
Reaksi Anak Cacat dan Keluarga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar