Sabtu, 10 Januari 2015

INDIKASI TRANSFUSI DARAH

Dalam garis besarnya transfusi darah diberikan atas dasar :
1. Untuk mengembalikan dan mempertahankan suatu volume normal peredaran darah, misalnya pada oligemia karena perdarahan, trauma bedah atau kombustio.
2. Untuk mengganti kekurangan komponen selular atau kimia darah, misalnya anemia, trombositopenia, hipoprotrombinemia, hipofibrinogenemia dan lain-lain.

Keadaan anemia yang memerlukan transfusi darah :
1. Anemia karena perdarahan.
Biasanya diambil batas Hb 7-8g%. Bila Hb telah turun sampai 4,5g%, maka penderita tersebut telah sampai ke dalam fase yang membahayakan dan transfusi darah harus dilakukan secara hati-hati.
2. Anemia hemolitik.
Biasanya kadar Hb dipertahankan sampai batas penderita dapat mengatasi diri, umumnya nilai Hb sekitar 5g%. Hal ini untuk menghindari seringnya transfusi darah.
3. Anemia aplastik, leukemia dan anemia refrakter.
4. Anemia karena sepsis.
5. Anemia pada orang yang akan mengalami operasi.
6. Anemia pada kehamilan yang dekat saat melahirkan.


Posted via Blogaway

TRANSFUSI DARAH

     Yang dimaksud dengan transfusi darah ialah pemindahan darah dari donor ke dalam peredaran darah penerima ( resipien ).
     Darah tersusun dari komponen - komponen eritrosit, leukosit, trombosit dan plasma yang mengandung faktor - faktor pembekuan. Masing - masing komponen mempunyai sifat antigenik yang multipel. Misalnya eritrosit mempunyai tidak kurang dari 10 sistem antigen golongan darah. Leukosit dan trombosit mempunyai sistem antigen yang berperanan dalam transplantasi jaringan. Demikian pula beberapa genetik marker lainnya ( Gm, Inv ) telah dikenal pula terdapat di dalam plasma darah. Pemeriksaan darah sebelum cross-marching hanya menentukan golongan darah ABO dan Rhesus saja. Karena itu baik dari segi imunologis maupun ekonomis dari donasi darah, pemberian komponen-komponen darah yang diperlukan saja dapat dibenarkan dari pada pemberian whole blood yang lengkap. Prinsip ini lebih ditekankan lagi pentingnya di bidang pediatri, karena bayi maupun anak yang sedang tumbuh itu tidak perlu diganggu sistem imunologisnya oleh antigen yang tidak diperlukan. Pemberian whole blood umumnya hanya dilakukan atas indikasi anemia pasca perdarahan yang akut dan untuk transfusi tukar.


Posted via Blogaway

Jumat, 09 Januari 2015

Tips Menentukan Panjang Kalung / Gelang


® Tentukan jenis kalung/Gelang yang diinginkan.
® Perkiraan panjang/lingkar gelang orang dewasa :
° Small/Medium = 18-19cm.
Medium Large = 20-21cm.
° Anak - anak :
Small = 11-13cm,
Medium = 15 cm
Namun bila Anda ingin membuat sesuai ukuran Anda, Anda dapat mengukur lingkar pergelangan Anda, dan tambahkan 1,5 - 2cm. Angka ini adalah panjang gelang yang Anda inginkan.
® Tentukan teknik pengakhiran ujung rangkaian serta penutup yang ingin Anda gunakan ( clasp ). Pada umumnya penutup kalung/gelang dengan split ring memiliki panjang 1,5 - 2,5cm pada saat di pasang, tergantung ukuran clasp yang Anda gunakan.
® Pada teknik pengakhiran dengan crimp bead tanpa bead tip,tambahkan panjang tali hingga 7cm dari panjang yang Anda inginkan. (Panjang kalung diinginkan-panjang clasp + 7cm).
Misalkan panjang diinginkan = 43cm.
Panjang clasp = 2cm.
Kawat dibutuhkan adalah 43cm-2cm+7cm=48cm.
7cm adalah toleransi yang dibutuhkan untuk proses pengakhiran kalung seperti pada teknik B.3.
Sebagian masuk kembali kedalam rangkaian, dan sebagian dipangkas pada tahap penyelesaian. Angka toleransi ini bisa diperkecil bila Anda sudah cukup mahir pada teknik ini.
® Pada teknik pengakhiran dengan bead tip, ukur hasil jadi rangkaian bead tip-clasp-beadtip.

Posted via Blogaway


Posted via Blogaway

Jumat, 26 Desember 2014

Cara membina dan memelihara kemampuan produksi ASI

Menyusukan bayi akan menghasilkan pertumbuhan bayi yang memuaskan bila produksi ASI cukup. Untuk membina dan memelihara kemampuan memproduksi ASI ( laktasi ) diperlukan berbagai upaya antara lain :
1. Memelihara kesehatan ibu baik jasmani maupun mental, pada masa kehamilan dan menyusui.
2. Cukup makanan untuk memenuhi rekuiremen ibu sendiri dan cukup tambahan untuk laktasi, yaitu kira - kira 1200 kalori dan 40 gram protein sehari sebagai tambahan untuk memproduksi 1 liter ASI.
3. Kontinuitas dalam menyusukan sedapat - dapatnya dipertahankan.
4. Menghindarkan pemberian makanan buatan bila tidak benar - benar diperlukan.
5. Menyusukan bayi dengan cara yang baik, yaitu :
a. Sedini mungkin dan sesuai dengan kebutuhan bayi ( on demand ).
b. Posisi menyusukan sedapat - dapatnya dipertahankan.
c. Hendaknya menjauhkan diri dari perasaan kuatir, ketakutan, kegelisahan, dan ketegangan jiwa lainnya, karena hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan produksi ASI.
d. Mencegah terjadinya bendungan ASI dan segera mengatasinya bila terjadi, dengan kompres air panas, pijatan payudara dan kalau perlu diberikan pengobatan.
e. Hendaknya dilakukan persiapan untuk menyusukan bayi sejak masa kehamilan.
f. Bayi dan ibu dirawat bersama dalam satu tempat tidur atau ruangan.
     Hal tersebut sangat penting untuk keberhasilan bekerjanya refleks let down pengeluaran ASI dan selanjutnya untuk rangsangan payudara oleh bayi yang menyusu sehingga timbul refleks prolaktin yang sangat penting dalam proses pembentukan ASI. Dengan menyusukan sesuai dengan kebutuhan bayi ( on demand ), pada umumnya jumlah ASI yang dibentuk akan sesuai dengan kebutuhan bayi.
     Selama minggu pertama ( 4 sampai 6 hari ), payudara menghasilkan kolostrum, yaitu ASI awal yang menfandung zat - zat kekebalan ( imunoglobulin, komplemen, lisozim, laktoferin, dan sel - sel leukosit ), yang sangat penting untuk melindungi bayi dari infeksi saluran pencernaan.
     Kebiasaan memberikan makanan pralakteal misalnya larutan glukosa, madu dan lain - lain harus dihindarkan. Demikian pula kebiasaan nembuang kolostrum sebagaimana terjadi dalam masyarakat tradisional tertentu harus dihindarkan.
     Bila ASI cukup bayi tidak perlu diberikan tambahan dengan makanan lain sampai usia 4 bulan atau bahkan 6 bulan. Namun bila ternyata bayi masih menangis saja karena lapar, dapat mulai diberikan makanan tambahan sejak kira - kira umur 2 bulan.


Posted via Blogaway

Manfaat Menyusukan / memberi ASI

Menyusukan bayi sangat bermanfaat oleh karena :
1. Praktis, mudah dan murah. Tidak memerlukan biaya untuk membeli makanan buatan dan alat - alat untuk mempersiapkan dan memberikan makanan buatan tersebut.
2. Sedikit kemungkinan terjadi kontaminasi dan tidak akan terjadi kekeliruan dalam mempersiapkan makanan. Berlainan sekali dengan pemberian makanan buatan yang dapat membahayakan jika kurang pengetahuan tentang gizi, sanitasi disertai pula daya beli yang kurang. Kontaminasi dengan basil patogen merupakan penyebab gangguan pencernaan yang sering ditemukan.
3. Menjalin hubungan psikologis yang erat antara ibu dan bayi, yang penting untuk perkembangan psikologi anak.
4. Mungkin memberi keuntungan dalam pencegahan karsinoma payudara.
5. Menyusukan berarti memberi makan menurut kodrat alam, karena menggunakan alat ilmiah yaitu payudara dan bahan makanan alamiah yaitu ASI yang telah sengaja diciptakan untuk keperluan menyusukan.
ASI juga sangat bermanfaat karena mempunyai sifat sebagai berikut :
a. Makanan alam ( Natural ), ideal dan fisiologis.
b. Mengandung nutrien yang lengkap dengan komposisi yang sesuai untuk keperluan pertumbuhan bayi yang sangat cepat, yaitu pada bulan - bulan pertama berat badan dapat meningkat dengan kira - kira 30%.
c. Nutrien yang diberikan selalu dalam keadaan segar dengan suhu yang optimal dan bebas dari basil patogen.
d. Mengandung zat anti dan zat kekebalan lain yang dapat mencegah berbagai penyakit infeksi terutama pada usus.
     Menyusukan bayi kadang tidak mungkin dilakukan karena terdapat kelainan atau penyakit, baik pada ibu maupun pada bayinya, mungkin hanya untuk sementara atau mungkin seterusnya, misalnya :
- Bila bayi sakit berat sehingga tidak mampu mengisap stomatitis yang berat, dehidrasi dan asidosis, bronkopneumonia, meningitis, ensefalitis.
- Bila ibu mempunyai kelainan pada puting payudara sehingga tidak memungkinkan menyusui. Dalam hal tersebut ASI masih bisa diberikan dengan sonde atau sendok.

Pengaturan makan untuk bayi

Makanan untuk bayi sehat terdiri dari :
1. Makanan utama yaitu air susu ibu ( ASI ) : Jika ASI sama sekali tidak ada dapat diberikan makanan buatan sebagai penggantinya.
2. Makanan pelengkap terdiri dari buah - buahan, biskuit, makanan padat bayi yaitu bubur susu, nasi tim atau makanan lain yang sejenis.
     Dengan mempertimbangkan makanan utama, maka terdapat pangaturan makan dengan menyusukan ( breast feeding ) yang dalam prakteknya sekarang lazim memberi ASI atau memberi makanan buatan ( Artificial feeding ) atau menyusukan dikombinasikan dengan memberi makanan buatan ( mixed feeding ).
     Menyusukan bayi harus selalu dianjurkan bila bayi dan ibunya sehat dan tidak terdapat kelainan yang tidak memungkinkan untuk menyusukan. Jika memungkinkan ASI diberikan sampai anak berusia 2 tahun. Tetapi bila ternyata produksi ASI sangat kurang atau tidak terdapat sama sekali, barulah diberikan makanan buatan sebagai penggantinya.

Kebutuhan nutrien pada bayi dan anak

1. Air
Pada masa bayi, terutama bayi muda jumlah air yang dianjurkan untuk diberikan sangat penting, dibandingkan dengan bayi yang lebih tua dan golongan umur selanjutnya, karena air merupakan nutrien yang menjadi medium untuk nutrien lainnya. Oleh karena itu masukan dari nutrien tersebut ditentukan kadarnya dalam cairan dan jumlah cairan ( termasuk air ) yang diberikan. Sebaliknya air dapat diberikan tanpa disertai nutrien lainnya. Umumnya dapat dikatakan bahwa kebutuhan air berhubungan erat dengan intake kalori dan berat jenis urin, yang bergantung kepada banyaknya zat yang terlarut di dalam urin tersebut.

Kebutuhan air rata - rata dari bayi.
-------------------------------------------------------
Umur            Air/kgbb/hari ( ml )
-------------------------------------------------------
  3 hari              80 - 100
10 hari            125 - 150
  3 bulan         140 - 160
  6 bulan         130 - 155
  9 bulan         125 - 145
  1 tahun         120 - 135
-------------------------------------------------------

2. Energi
Komisi ahli FAO/WHO dalam tahun 1971 mengemukakan bahwa rekuiremen dari kalori harus disesuaikan dengan berat badan selama masa pertumbuhan.
Kebutuhan energi rata - rata dari bayi.
-------------------------------------------------------
Umur            Kebutuhan energi
                       ( kal/kgbb/hari )
                      ---------------------------------
                      FAO         Nelson
-------------------------------------------------------
3 bulan           120
3 - 5 bulan      115
6 - 8 bulan      110
9 - 11 bulan    105
Rata - rata       112    110(100-200)
-------------------------------------------------------

Kebutuhan energi dari anak diatas 1 tahun.
-------------------------------------------------------
Gol. umur   Kebutuhan energi
                     ( kal/kgbb/hari )
                     FAO        Nelson
-------------------------------------------------------
Anak
1                  112          110
1 - 3             101          100
4 - 6               91            90
7 - 9               78            80
Remaja pria
10 - 12           71            70
13 - 15           57            60
16 - 19           49            50
Remaja wanita
10 - 12           62            70
13 - 15           50            60
16 - 19           43            50
-------------------------------------------------------

Menurut Platt (1961) makanan diukur nilai gizinya dengan Net Dietary protein Calories % atau NDpCals %, maka sesuatu makanan bernilai cukup (adekuat) sebagai berikut :
- Masa bayi               = 8,0
- Anak 1 - 3 tahun    = 7,8
- Anak 4 -9 tahun     = 5,9
- Masa remaja           = 8,0
Kelebihan kalori yang tetap setiap hari sebanyak 500 kalori, dapat menyebabkan kenaikan berat badan 500 gram dalam seminggu.

3. Protein
Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Akan tetapi dalam praktek sehari - hari umumnya dapat ditentukan dari asalnya. Protein hewani biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan protein nabati. Protein telur dan protein susu biasanya dipakai sebagai standar untuk nilai gizi protein.
Nilai gizi protein nabati ditentukan oleh asam amino yang kurang ( asam amino pembatas ), misalnya protein kacang - kacangan kekurangan asam amino sulfur mentionin dan sistin sedangkan protein bahan makanan tepung (cereal) kekurangan lisin. Nilai protein dalam makanan orang Indonesia sehari - hari umumnya diperkirakan 60% dari pada gizi protein telur.
Komisi FAO/WHO (1971) tidak lagi menggunakan kebutuhan protein, trtapi menggunakan istilah The safe level of protein intake yaitu jumlah protein yang dianggap diperlukan untuk memenuhi kebutuhan faal dan memelihara kesehatan untuk hampir semua orang dalam golongan umur tertentu. Angka tersebut lebih tinggi dari pada angka rata - rata rekuiremen protein. Untuk masa bayi, komisi FAO/WHO tidak memberikan angka.

4. Lemak
Sampai sekarang lemak masih dianggap tidak perlu terdapat dalam jumlah banyak, kecuali untuk asam lemak esensial ( asam linoleat dan arakidonat )
Untuk masa pertumbuhan yang cepat, lemak dalam makanan mempunyai arti sebagai berikut :
a. Bila lemak kurang dari 20% kalori, maka jumlah protein atau karbohidrat perlu dinaikkan. Dengan demikian mungkin akan mengakibatkan kelebihan beban ginjal dan juga menyebabkan kelebihan kemampuan enzim disakaridase dalam usus, sehingga dapat mengakibatkan diare.
b. Lemak merupakan bahan makanan berkalori banyak yang diperlukan untuk memenuhi rekuiremen kalori bayi dan anak.
c. Lemak mengandung asam lemak esensial. Bila kurang dari 0,1% dapat mengakibatkan gangguan seperti kulit bersisik, rambut mudah rontok, hambatan pertumbuhan. Dianjurkan sekurang - kurangnya 1% dari pada kalori berasal dari asam linoleat.
d. Lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat oleh bayi sekurang - kurangnya sampai 3 bulan.
e. Lemak merupakan zat yang memberikan rasa sedap pada makanan, bahkan juga bagi bayi.
f. Lemak mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak ( vitamin A,D,E, K )

5. Karbohidrat
Rekuiremen karbohidrat belum diketahui dengan pasti. Bayi yang menyusu pada ibunya mendapat 40% kalori dari laktosa. Pada usia yang lebih tua, kalori dan hidrat arang bertambah jika bayi telah diberi makanan lain, terutama yang menandung banyak tepung, seperti misalnya bubur susu, nasi tim.

6. Rekuiremen vitamin dan mineral
Untuk memelihara kesehatan, rekuiremen bayi dan anak menurut Recommended Dietary Allowance for Use in Indonesia yang dikeluarkan Departemen Kesehatan RI pada tahun 1968,dan Nelson (1969) mengemukakan angka U.I untuk semua umur.
Merencanakan pengaturan makan untuk seorang bayi dan anak. Jika kita hendak menentukan makanan yang tepat untuk seorang bayi atau anak, maka perlu dilakukan langkah - langkah sebagai berikut :
1. Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrien dengan menggunakan data tentang kebutuhan nutrien.
2. Menentukan jenis bahan makanan yang dipilih untuk menerjemahkan nutrien yang diperlukan dengan menggunakan daftar komposisi nutrien dari berbagai macam bahan makanan.
3. Menentukan jenis makanan yang diolah sesuai dengan hidangan ( menu ) yang dikehendaki.
4. Menentukan jadwal waktu makan dan menentukan hidangan. Perlu pula ditentukan cara pemberian makan, misalnya dengan cara makan biasa, dengan pipa penduga ( sonde ) dll.
5. Memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan tersebut. Perlu dipertimbangkan kemungkinan faktor kesukaan dan ketidaksukaan terhadap sesuatu makanan. Perhatikan pula bila betul - betul terjadi keadaan anoreksia. Bila tidak terdapat sisa makanan, mungkin makanan yang diberikan jumlahnya kurang atau berarti penentuan rekuiremen terlalu rendah. Kekurangan perlu diperbaiki pada hari berikutnya.
Faktor - faktor yang perlu diperhatikan untuk pengaturan makan yang tepat adalah :
1. Umur.
2. Berat badan.
3. Diagnosis dari penyakit, tahap serta keadaan penyakit.
4. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan.
5. Kebiasaan makan, kesukaan dan ketidak-sukaan, akseptabilitas dari makanan dan toleransi anak terhadap makanan yang diberikan.